Baru-baru ini, untuk pertama kalinya para astronom amatir se-Indonesia mengadakan ajang temu komunitas. Lewat tema “Mengikat Rasa Belajar Semesta”, acara ini merupakan pertama kalinya diadakan versi jambore komunitas.
Jambore Nasional Klub Astronomi 2017 atau yang disingkat JANAKA 2017 ini berlangsung pada 22—24 September 2017 di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Pasuruan (BPAA – LAPAN Pasuruan). Acara ini dimeriahkan oleh komunitas astronomi amatir se-Indonesia, salah satunya Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ).
Acara yang santai namun tetap mengedukasi ini banyak banget keseruan yang didapat, Berikut, lima keseruan para astronom amatir di JANAKA 2017.
Ajang Kopi Darat
Acara yang baru pertama kali diadakan dalam sejarah keastronomian amatir di Indonesia ini menjadi ajang temu para pecinta astronomi yang sebelumnya hanya aktif di daerah masing-masing, dapat menjalin komunikasi secara langsung, bertatap muka sekaligus bertukar pikiran, gagasan, ide dan berbagi saran demi memajukan astronomi Indonesia tanpa terbatas faktor geografis.
Ajang kopdar ini diikuti oleh 244 astronom amatir dengan pembagiannya yaitu, 38 komunitas astronomi amatir, yang terdiri dari 20 komunitas berbasis umum, 9 komunitas berbasis perguruan tinggi, dan 9 komunitas berbasis Sekolah Menengah Atas/Sederajat, dengan sebaran geografis meliputi DKI Jakarta 3 komunitas, Jawa Barat 5 komunitas, DI Yogyakarta 8 komunitas, Jawa tengah 8 komunitas, Jawa Timur 13 komunitas, dan Sulawesi Selatan 1 komunitas.
Pembicara Kece
Walaupun sebagai ajang kopdar para astronom amatir, ada juga kehadiran para astronom profesional yaitu Dr. Hakim Luthfi Malasan selaku Dosen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Dian Yudha Risdianto, MT selaku Kepala LAPAN Pasuruan. Juga, Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin sebagai pembicara utama dan Yudhiakto Pramudya, PhD yang turut memoderatori.
Mereka hadir untuk berbagi ilmu dan meluruskan persepsi mengenai astronomi. Enggak hanya itu, lewat materi yang disampaikan, mereka juga memotivasi para pegiat astronomi amatir di Indonesia untuk turut serta meningkatkan kesadaran akan potensi keantariksaan Indonesia.
Rangkaian Acara Menarik
Menariknya, dalam rangkaian acara JANAKA 2017 kali ini, terdapat beberapa kegiatan kece yaitu, seminar astronomi bersama para astronom profesional, penanaman pohon untuk mendukung kampanye langit gelap, Tour de Lab dengan para ilmuwan LAPAN yang mengajak peserta untuk berkeliling melihat fasilitas penelitian di LAPAN.
Lalu, ada sosialisasi keantariksaan dan keatmosferan bersama para pelajar dan masyarakat sekitar. Tentunya, ada sesi berbagi ilmu pengetahuan antar komunitas astronomi amatir yang jadi ajang curhat mengenai perkembangan dan keeksisan komunitasnya. Terakhir, yang enggak kalah seru, ada workshop alat peraga astronomi.
Planetarium Portabel
Enggak hanya lewat materi atau workshop saja, para astronom amatir juga berkesempatan untuk menikmati pameran-pameran astronomi yang dipajang. Imej ilmu astronomi yang sulit, dibuat warna-warni dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.
Menariknya lagi, para peserta maupun masyarakat sekitar yang hadir bisa merasakan keseruan dalam planetarium portabel. Planetarium ini sengaja didatangkan oleh Pusat Studi dan Sains LAPAN Bandung. Bentuknya yang unik, menjadi daya tarik tersendiri. Dome dengan kapasitas 20 orang ini layaknya ruang pertunjukan di Planetarium dan Observatorium Jakarta versi mini.
Menikmati Langit Malam Bersama
Ketika para astronom berkumpul dalam satu malam, hal yang enggak boleh dilewatkan yaitu menikmati keindahan langit malam bersama. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan, tentunya dengan syarat langit yang cerah. Kegiatan ini biasa disebut dengan “star party”.
Kalau biasanya hanya dengan teman satu komunitas saja, di JANAKA 2017 ini, para astronom amatir berkesempatan menikmati langit malam yang sama. Ada yang memotret objek langit (bagi penyuka astrofotografi), seperti rasi bintang, planet, Bima Sakti, bahkan galaksi lainnya. Ada juga yang berdiskusi mengenai objek langit dengan teleskop. Bahkan, ada yang sekedar menikmati bintang-bintang dan suasana malam Pasuruan sambil merebahkan tubuh.
***
Nah, itulah keseruan yang didapat para astronom amatir lewat acara JANAKA 2017 ini. Waktu yang hanya tiga hari, dirasa kurang cukup untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan diantara komunitas-komunitas astronom amatir.
Acara ini bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, namun juga diharapkan dapat memotivasi para pegiat astronomi amatir di Indonesia untuk turut serta meningkatkan kesadaran akan potensi keantariksaan Indonesia, pun diharapkan bisa menjadi acara tahunan tempat para astronom amatir Indonesia berkumpul.