Gymnasium Kampus IPB Darmaga, Bogor. 12-13 Maret 2011
Kegiatan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta di tahun 2011 telah dimulai pada pertemuan rutin pertama tanggal 08 januari yang lalu. Sejak saat itu, telah 5 pertemuan rutin yang telah terselenggara dengan kerangka materi tata surya sebagai materi pembuka. Saat itulah HAAJ mulai mengadakan kembali Star Party yang pertama di tahun 2011. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Star Party yang pertama ini ditujukan bagi khalayak umum, siapa saja bahkan bagi mereka yang belum pernah mengikuti pertemuan rutin.
Gymnasium kampus IPB Darmaga Bogor kembali terpilih sebagai venue kegiatan ini. Melihat aksesnya yang cukup mudah dicapai dari jakarta dan fasilitas penunjang yang cukup memadai, pertimbangan dari sudut pengamatan juga menjadi alasan tempat ini masih menjadi lokasi favorit untuk mengadakan Star Party umum yang berpotensi dihadiri oleh lebih dari 100 peserta.
Juga seperti tahun-tahun sebelumnya, moda transportasi yang dipakai juga sama dengan menggunakan jasa kereta api dan disambung dengan angkutan perkotaan. Sengaja dikondisikan seperti itu karena HAAJ ingin menghadirkan suasana berpetualang bagi para ‘calon-calon’ astronom amatirnya dalam mencari tempat yang ideal untuk pengamatan. Selain itu, antusiasme terhadap rutinitas seorang astronom ini akan lebih terlihat pada semua peserta yang ikut dalam kegiatan ini karena harus lebih dulu bersusah payah di perjalanan, hanya untuk sekedar ‘kencan’ dengan bintang-bintang. Diharapkan, kondisi yang seperti itu akan menjadi lebih berkesan di hati para peserta Star Party.
Pesta Bintang kali ini dihadiri oleh 132 orang yang terdiri dari siswa, mahasiswa, khalayak umum dan tentunya para pengurus HAAJ yang berjuang keras melayani dan berbagi kepada para peserta. Kegiatan secara efektif dimulai pukul 10 malam setelah sebelumnya para peserta melakukan registrasi terlebih dahulu.
Sebelum mengamati bintang, para peserta diajak terlebih dahulu mengenal medan langit yang akan diamati dengan menggunakan perangkat lunak simulasi langit “Stellarium”. Kegiatan ini dilakukan didalam salah satu ruang olah raga yang ada di gymnasium. Selain itu, para peserta juga dibekali oleh 1 bundel catatan pengamatan yang dalam astronomi biasa disebut dengan Log Book. Dalam 1 bundel tersebut terdapat kolom untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan pengamatan, daftar objek yang akan diamati berikut dengan informasi lengkap mengenai waktu, keterangan objek dan posisinya di langit sepanjang malam, dokumentasi sketsa untuk objek-objek terang dan juga tidak lupa lembar worksheet bagi yang mengamati dengan menggunakan teleskop khusus replika teleskop galileo.
Briefing selama lebih dari satu jam ternyata tidak cukup bagi langit malam itu untuk dapat membuka dirinya guna pengamatan malam, walhasil kegiatan dilanjutkan dengan workshop penggunaan teleskop. Dalam kegiatan ini seluruh peserta dibagi menjadi 3 kelompok besar dengan masing-masing satu teleskop untuk dipelajari. Masing-masing teleskop itu dipandu oleh sedikitnya satu orang pemandu dari pengurus HAAJ yang akan menjelaskan berbagai hal mengenai teleskop, mulai dari bagian-bagian teleskop, cara penggunaan hingga cara perawatannya.
Workshop telah selesai dan waktu telah menunjukkan pukul 2 tengah malam. Namun, langit masih malu-malu untuk menampakkan dirinya dan membuat para peserta masih tertahan duduk di posisinya masing-masing di dalam lapangan utama gymnasium. Diskusi astronomi pun dimulai untuk mengisi waktu yang luang.
Sang langit akhirnya berbaik hati untuk membuka keindahan wajahnya pada pukul 3.30 pagi dan kamipun segera keluar gymnasium menuju tribun sepak bola yang emmiliki view cukup luas untuk pengamatan. Kami juga tentunya membawa teleskop yang tadi digunakan untuk workshop dan meletakkannya secara terpisah di tiga titik berbeda di lokasi pengamatan.
Objek pertama yang kami tuju adalah Planet Saturnus dengan keindahan cincinnya. Saturnus juga kita putuskan utnuk diteropong pertama kali dengan pertimbangan posisi saturnus yang sudah condong ke arah barat membuat view planet indah itu terbatas dari segi waktu. Selain itu, langit arah barat ternyata masih banyak diselimuti oleh awan tipis yang berpotensi kembali menutup pandangan langit. Benar saja, kami hanya diberikan waktu kurang dari 20 menit untuk dapat mengamati planet bercincin itu sebelum akhirnya hilang ditelan awan mendung yang tebal.
Teleskop kami ubah arahnya menuju arah zenith sedikit condong ke arah selatan. Disana telah menunggu gugusan rasi Scorpius dan Sagitarius yang merupakan arah pusat galaksi bima sakti. Hanya sebentar berhasil teramati, langit kembali membuat kami kehilangan senyum dengan datangnya gerombolan awan yang datang dari arah selatan dan menutupi area ‘utama’ sasaran pengamatan. Tak patah arang, kami pun kembali mengubah arah pandang teelskop menuju sebelah timur. Dengan sumringah kami menemukan setitik terang objek yang begitu spesial, Planet Venus. Planet yang saat itu sedang menjadi bintang fajar bersinar terang di sela-sela langit yang tertutup awan tebal dan telah membiru karena fajar memang benar-benar telah datang untuk mempersiapkan datangnya sang mentari pagi.
Setelah puas menikmati planet venus dengan periode sabitnya, kamipun beristirahat sejenak sambil menunggu mentari pagi muncul di ufuk timur. Saat-saat seperti inilah yang menjadi momen paling sulit dilupakan bagi para peserta star party, terutama bagi penulis yang sudah lebih dari 7 kali ikut dalam kegiata pengamatan ini. Suasana saat menikmati sunrise begitu indah dengan dikelilingi orang-orang yang sedang asyik meneropong dan berdiskusi astronomi.
Langit sepanjang malam itu memang benar-benar kurang bersahabat bagi kami. Bahkan sang mentari pun kesulitan untuk sekedar dapat menghangatkan diri kami dengan cahayanya yang lembut. Berkali-kali kami berusaha untuk berpacu dengan awan-awan untuk sekedar menyapa matahari dengan teleskop.
Waktu telah menunjukkan pukul 7.30 pagi dan praktis secara efektif acara pun telah selesai. Sebelum kembali ke rumah masing-masing, para peserta pun dikumpulkan kembali untuk sekedar berfoto bersama dan mengumpulkan hasil-hasil catatan pengamatan yang nantinya akan dinilai sebagai pra syarat untuk dapat mengikuti pelaksanaan star party berikutnya.
Sampai jumpa di Star Party berikutnya…
Next Stop, Bosscha Observatory… :-D
Salam Astronomi…
layak dibuat film pendek berjudul “Laskar Peneropong”
Wkwkwkwkwk… :D