Pertemuan HAAJ kali ini tidak biasa, kenapa? Karena ada yang curhat, dengan peserta yang sedikit tidak menyurutkan diskusi yang terjadi. Diskusi sederhana, mulai dari diskusi tentang astronomi hingga tentang bagaimana beberapa anggota bergabung dengan HAAJ. Kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ternyata narasumber untuk pertemuan HAAJ yang ditunggu-tunggu ternyata tidak dapat hadir. Ada beberapa peserta yang frustasi terlebih dahulu, hingga akhirnya ia memutuskan kembali pulang. Ada juga yang tetap bertahan, walaupun tidak lama. Dan ada juga yang bertahan untuk tetap mempelajari astronomi walaupun tidak banyak.
Beberapa kisah singkat diantaranya seperti dibawah ini, yang dituturkan oleh empat orang:
Ternyata majalah iptek anak yang Mirza baca ketika sekolah, membawa Mirza datang ke HAAJ, setelah bertahun-tahun. Datang pertama kali ke HAAJ mencari Tia, karena kebetulan adik Mirza menyukai novel Tia “Jadian 6 bulan”. Mirza yang bergabung dengan HAAJ sejak SMA kelas 3 mempunyai kesan pertama adalah bertemu orang-orang yang seminat lebih dari satu orang. Anggota HAAJ yang pertama kali dikenal adalah Dias. Awal Mirza menyukai astronomi sejak melihat gambar-gambar tentang obyek langit di buku pelajaran SD.
Roni senang dengan astronomi sejak kecil, kenal pertama kali tahu tentang HAAJ dari koran Kompas yang memuat tentang komunitas Langit Selatan. Setelah mengetahui ternyata komunitas ini berada di Bandung. Namun dari blog Langit Selatan ini, kemudian ia menemukan link menuju HAAJ. Pertama kali masuk ke blog HAAJ, lalu ia bertanya via email, dengan mengirim 5 pertanyaan, setelah 3 bulan perjuangan baru mengetahui bahwa HAAJ berada di planetarium di TIM. Ia datang pertamakali ke planetarium ternyata sudah tutup. Sebelumnya ia belum pernah sekalipun datang ke TIM Planetarium. Ia menunggu selama 4 bulan untuk datang pertemuan di tahun 2008. Pada tanggal 26 Januari 2008 akhirnya Roni dengan rute jalan yang baru datang ke HAAJ sendirian. Melihat planetarium yang tutup agak ciutkan nyalinya, ia agak kebingungan untuk mencari tahu jalan masuk ke planetarium. Setelah menunggu hampir setengah jam dan mengekor peserta yang akan mengikuti HAAJ, serta bertanya kepada petugas keamanan akhirnya Roni pun mengikuti pertemuan. Pertama kali bertemu dengan mba Winda. Roni menyukai astronomi karena keunikannya, kerumitannya, dan bisa menjadi berbagai ilmu jika dicabang-cabangkan.
Ada lagi kisah lain Vina yang baru bergabung dengan HAAJ sejak Maret 2009, Vina suka astronomi sejak SD, sejak pertama kali datang ke planetarium bersama dengan sekolah. Tetapi berhubung dia tidak mengetahui wadah yang dapat mengembangkan pengetahuan astronominya maka selama beberapa tahun dia mengurungkan diri dari belajar astronomi.
Kemudian pada suatu hari dia & teman-teman kampusnya pergi ke TIM untuk menonton suatu pertunjukan Teater di Teater Kecil dan akhirnya dia baru menyadari kalau planetarium berada di TIM. Akhirnya besoknya dia kembali lagi untuk menonton pertunjukan di Planetarium tapi ternyata tutup karena ada perbaikan proyektor. Kemudian besoknya ia kembali lagi untuk menanyakan mengenai club astronomy di Jakarta kepada Security dan security menjawab ya ya ya ya ya dan menyuruh kembali besok untuk bertemu dengan pak Widya. Kemudian ia mendapatkan info tentang pertemuan HAAJ.
Lain lagi cerita Fikri, menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP, Untuk mencari planetarium ia sempat tersesat ke Taman Mini, tepatnya di PPIPTEK. Seminggu kemudian ia mencari di internet. Fikri yang baru bergabung sejak 6 juni 2009, mengetahui HAAJ dari “mbah google”. Ia menyukai astronomi karena suka melihat bintang di langit. Fikri berjalan kaki selama 30 menit untuk mencari Planetarium, sampai akhirnya ia mengikuti pertemuan perdana HAAJ nya.
Ternyata banyak jalan menuju HAAJ, kesukaan terhadap melihat langit sejak kecil membawa beberapa orang tertarik dan tertantang untuk melihat langit jauh lebih dalam.
Penulis : Febri
Izin Cerita :
1. Dmirza Pahlavi Al Amamu
2. Roni
3. Vina Rieza Rahmawati
4. Fikri
siapa yang frustasi? :P