Sebagai salah satu ilmu tertua yang pernah dipelajari oleh manusia, astronomi mewujudkan dirinya dalam berbagai macam dimensi pengetahuan. Berdasarkan dari sejarahnya yang panjang, astronomi menjadi ilmu yang mengakar pada setiap perjalanan kebudayaan dan mewarnai setiap lembar catatan sejarah manusia. Pada era terkini yang penuh dengan teknologi, astronomi menjelma menjadi pionir dalam setiap penemuan mutakhir sekaligus parameter kemajuan peradaban dunia.
Sementara pada tataran filosofis, astronomi berada pada garda terdepan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar dari setiap keingintahuan manusia dalam perannya di alam semesta. Dalam tulisan yang serba singkat dengan wawasan yang serba sempit ini, penulis akan mencoba menjelaskan sebuah dimensi lain dari perwujudan astronomi yang cukup mendasar, yaitu Astronomi Amatir.
Astronomi amatir berasal dari dua kata, astronomi dan amatir. Astronomi, seperti yang sudah kita ketahui, adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Berasal dari bahasa Yunani “astron” yang artinya bintang dan “nomos” yang artinya hukum atau budaya. Astronomi memusatkan kajiannya pada hal-hal yang berkaitan dengan pengamatan benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi.
Ilmu astronomi secara pokok mempelajari berbagai sisi dan dimensi dari benda-benda langit, seperti asal usul, sifat fisis, hukum, dan gerak. Selain itu, tentang bagaimana pengetahuan mengenai benda-benda langit tersebut menjelaskan tentang pembentukan, perkembangan, dan sejarah alam semesta.
Astronom amatir adalah mereka yang menengadahkan wajahnya ke langit dan bertanya tentang alam semesta.
Djuhana Widjajakusumah, Tokoh Astronomi Amatir Indonesia, Penasehat HAAJ
Dengan pengertian di atas, kita mengetahui bahwa kata “amatir” memiliki makna yang jauh lebih bermartabat, bahwa pergeseran makna yang selama ini terjadi dan menyebabkan konotasi yang negatif, tidaklah berdasar.
Sementara itu, kata “amatir” berasal dari bahasa latin “amator”. Kata “amo” yang berarti cinta, berakhiran dengan kata “–tor” sebagai sesuatu objek yang dicintai, lover of. Dari sini, kita mengetahui bahwa istilah amatir ternyata memiliki makna yang sangat dalam. Selama ini, kita memaknai kata amatir sebagai sesuatu yang kemampuannya terbatas, seorang pemula, kurang pengalaman dan awam.
Dari kajian etimologi di atas, kita mengetahui bahwa astronomi Amatir adalah sebuah ungkapan untuk menyebut seorang atau sekelompok penggiat astronomi yang mendasari kegiatannya atas dasar cinta dan hobi. Mereka tidak menjadikan aktivitas mereka di astronomi sebagai sumber utama penghasilan mereka. Mereka juga tidak memiliki catatan pendidikan formal atau semacam kursus akademik tingkat lanjut tentang astronomi.
Secara profesi, mereka bukan seorang astronom, tapi mereka meluangkan waktu untuk berkegiatan astronomi di sela-sela profesinya. Dewasa ini, Astronomi amatir sering diposisikan sebagai lawan kata astronomi profesional. Sementara astronomi amatir mendasarinya karena hobi dan menggelutinya secara otodidak, Astronomi professional mendasarinya karena profesi dan mendapatkan ilmunya dari pendidikan formal perkuliahan.
Nah, bagaimana pendapat kalian? Apakah kalian udah tahu beda antara astronomi amatir dengan astronomi professional?