Jambore Nasional Klub Astronomi atau yang biasa disebut JANAKA pada tahun 2024 telah sukses dilaksanakan. Pelaksanaan JANAKA 2024 diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) di bawah naungan LPPM ITERA dan Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Jumat s.d Minggu, 13-15 September 2024. Tema yang diusung pada perhelatan JANAKA 2024 adalah “Jaga Alamku Jaga Langitku, Bersama ITERA Menjaga Keindahan Langit Malam Indonesia”.

(Foto bersama wakil rektor, panitia dan peserta JANAKA 2024, Sumber: Panitia)

JANAKA 2024 diikuti oleh 23 klub astronomi yang tersebar dari berbagai penjuru di Indonesia. Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) menjadi salah satu klub astronomi yang berpartisipasi di dalamnya. Diwakili oleh 10 orang pengurus dan anggota, HAAJ bertolak dari Jakarta menuju Lampung dengan membawa misi mempererat jalinan hubungan, komunikasi dan kerja sama antar klub astronomi di Indonesia.

Sebagai informasi di awal, penyelenggaraan kegiatan Jambore Nasional Klub Astronomi (JANAKA) dilaksanakan pertama kali pada tahun 2017 di LAPAN Pasuruan, lalu pelaksanaan yang kedua dilakukan secara daring dikarenakan pandemi pada tahun 2020. Pelaksanaan JANAKA 2024 merupakan pelaksanaan yang ketiga kalinya dan dilaksanakan oleh ITERA Lampung.

Kegiatan hari pertama dibuka oleh Rektor ITERA yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan JANAKA akan sangat berpengaruh dalam proses penyebarluasan ilmu pengetahuan khususnya dibidang astronomi kepada masyarakat. Sementara, ketua pelaksana JANAKA 2024, Dr. Robiatul Muztaba, M.Si, yang akrab disapa Aji, menuturkan bahwa kegiatan ini selain sebagai ajang silaturahmi, para peserta juga akan mendapatkan berbagai materi seputar perkembangan ilmu astronomi. Materi yang disampaikan besar harapannya dapat mendorong seluruh peserta lebih mencintai dunia astronomi.

(Sambutan Wakil Rektor ITERA, Sumber: Panitia)
Kolaborasi Astronomi Profesional dan Amatir

Seminar pertama diisi dengan dua materi pembuka. Materi pertama berjudul “Kolaborasi Astronomi Profesional dan Amatir: Menyingkap Keajaiban Langit Bersama” yang dibawakan langsung oleh ketua pelaksana JANAKA 2024 yakni Dr. Robiatul Muztaba, M.Si. Dalam seminarnya, beliau menyampaikan mengenai perspektif astronomi profesional dan astronomi amatir, kolaborasi antara keduanya, serta peran penting amatir dalam penelitian astronomi. OAIL menjadi rumah penelitian kolaborasi antara astronom profesional dan amatir, diantaranya dengan menyediakan fasilitas instrumen seperti teleskop optik dan radio. 

(Dr. Robiatul Muztaba, M.Si pada seminar materi pertama, Sumber: Panitia)
Peran Amatir Dalam Kebijakan Keantariksaan Indonesia

Dilanjutkan dengan materi kedua yang berjudul “Peran Komunitas Astronomi dalam Penerapan Kebijakan Keantariksaan Indonesia” yang dipaparkan oleh Direktur Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi, dan Inovasi BRIN yaitu Dr. Ir. Dudi Iskandar M.For.Sc. Dalam paparannya, beliau menjelaskan peran serta masyarakat, dalam hal ini komunitas astronomi, dalam penyelenggaraan keantariksaan sebagaimana Pasal 90 Undang-undang Keantariksaan. Peran komunitas diantaranya memberikan masukan ilmiah dan teknis, advokasi dan penyuluhan, pengembangan standar dan pedoman, kolaborasi internasional, edukasi dan peningkatan kesadaran, penelitian dan publikasi serta konsultasi dan penilaian dampak.

(Dr. Ir. Dudi Iskandar M.For.Sc pada seminar materi kedua, Sumber: Panitia)
Mengamati Langit Malam

Kegiatan hari pertama dilanjutkan pada malam hari dengan star party. Keseruan star party ditambah karena semua peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masingnya berasal dari klub astronomi yang berbeda-beda. Hal ini membuat setiap peserta semakin mengenal satu sama lain. Dalam kegiatan star party, setiap kelompok diberikan tantangan untuk mencari lima benda langit diantaranya; Bulan, planet Saturnus, bintang Altair, Vega, dan Antares. Beberapa kelompok juga mencoba mengarahkan teleskopnya ke benda langit lainnya, seperti gugus bintang M6 dan M7.

(Anggota termuda HAAJ, Arga, sedang mengamati benda langit dengan teleskop, Sumber: Panitia)

Hari kedua pelaksanaan JANAKA 2024 diawali dengan jalan sehat bersama ke Kebun Raya ITERA. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan beberapa instrumen milik ITERA, diantaranya teleskop pengamatan bulan internasional (OZT – ALTS), stasiun pengumpulan data cuaca (AWS), dan beberapa instrumen meteorologi.

Setelah setiap kelompok melakukan pengamatan pada kegiatan star party, acara dilanjutkan dengan malam keakraban. Pada sesi ini, setiap klub astronomi yang hadir diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri dan memaparkan profil kegiatannya masing-masing. Sesi ini berjalan dengan meriah dan penuh kehangatan. Berakhirnya malam keakraban menutup rangkaian kegiatan di hari pertama pelaksanaan JANAKA 2024.

(Peserta JANAKA mengunjungi teleskop OZT – ALTS, Sumber: Panitia)
Astrowisata Sebagai Wahana Edukasi Masyarakat

Kegiatan dilanjutkan dengan seminar yang mengangkat judul “Astrotourism: Membuka Jendela Menuju Kosmos”. Seminar ini dipaparkan oleh dua pembicara sekaligus. Kedua pembicara berasal dari dua latar belakang yang berbeda. Dr. Hakim L. Malasan selaku dosen prodi SAP ITERA dan Asep Nurul Ajiid Mustofa selaku Dosen Teknik Pariwisata ITERA. 

Pak Hakim memaparkan materi berjudul “Langit Sumatera Sebagai Atraksi Wisata Semesta”. Beliau menjelaskan bahwa astrowisata tetap bisa dilaksanakan meski di kota-kota besar. Fasilitas seperti observatorium juga masih sangat dibutuhkan, selain untuk kebutuhan riset bisa juga untuk kebutuhan edukasi masyarakat. Astrowisata di Indonesia juga didukung dengan kebudayaan Indonesia yang masih sangat kental dan berkaitan dengan dunia keastronomian. Pada materi berikutnya, Pak Asep memaparkan mengenai bagaimana astrowisata bisa berjalan dengan baik, dimulai dari bagaimana faktor pendorong dan faktor penarik, belau juga menjelaskan mengenai rantai pariwisata serta membahas mengenai dampak sosio-ekonomi dari astrowisata. Pak Asep juga memaparkan mengenai PKM yang dilaksanakan oleh ITB dan ITERA tentang pelatihan astrowisata bernama Starbath di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur.

(Pak Hakim dan Pak Asep ketika membawakan materi Astrotourism, Sumber; Panitia)
Teknologi dan IoT dalam Astronomi

Kegiatan dilanjutkan dengan workshop, workshop ini dilakukan secara berkelompok dengan anggota kelompok yang sama seperti pada star party di malam pertama. Workshop pertama berjudul “Memanfaatkan Teknologi dan IoT dalam Astronomi untuk Astronom Amatir”, yang dibawakan oleh salah satu dosen prodi SAP ITERA yakni Alfiah Rizky D.P, S.T.,M.Eng. Dalam workshop tersebut, peserta diajarkan membuat detektor suhu dan kelembaban sederhana yang bisa terhubung online dan bisa dilihat dari berbagai device. Setelah berhasil membuat alat tersebut, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya kepada peserta lain.

(Anggota HAAJ sedang melakukan workshop IoT, Sumber: Panitia)
Mengenalkan Astronomi ke Publik Melalui Media

Workshop kedua berjudul “Mengkomunikasikan Astronomi ke Publik: Menyentuh Bintang-Bintang Bersama”. Workshop ini dibawakan langsung oleh pendiri langitselatan.com yakni Avivah Yamani, S.Si, M.Si. Pada workshop ini, peserta diminta untuk membuat publikasi mengenai astronomi dengan membebaskan peserta dalam membuat media publikasi. Ada yang berupa tulisan, poster, ataupun infografis. Sama halnya dengan workshop sebelumnya, peserta juga diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya bersama kelompoknya.

(Anggota HAAJ ketika workshop komunikasi astronomi, Sumber: Panitia)
Ragam Teknik Pengamatan Astronomi

Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan workshop berjudul “Teknik Observasi Astronomi”, sekaligus dilanjutkan dengan Praktik Pengamatan Astronomi. Workshop ketiga ini dipandu dan dibawakan oleh Dosen Astronomi ITB yakni Evan I. Akbar, S.Si., M.Si. Dalam paparannya beliau menjelaskan mengenai teknik pengamatan astronomi, diantaranya pencitraan, astrometri, fotometri, dan spektroskopi. 

(Peserta JANAKA ketika melakukan praktik pengamatan astronomi, Sumber: Panitia)

Pada malam kedua juga HAAJ mendapatkan kabar duka yang datang dari Jakarta. Pembina HAAJ Bapak Drs. Widya Sawitar, wafat. Hal ini tentunya membuat semua keluarga besar HAAJ berduka, tidak terkecuali pengurus dan anggota yang sedang bertugas di JANAKA 2024. Rasa duka itu diterima sangat mendalam karena HAAJ kehilangan sosok astronom profesional yang hidupnya diberikan seutuhnya untuk kepentingan perkembangan astronom amatir di Indonesia khususnya di Jakarta. Sebagai informasi kegiatan JANAKA ini merupakan ide yang dituangkan oleh beliau sehingga bisa terlaksana hingga saat ini.

Pengabdian Masyarakat pada JANAKA 2024

Pagi hari ketiga, meski suasana hati pengurus dan anggota HAAJ yang menjadi peserta JANAKA tidak sepenuhnya baik, karena masih merasakan duka yang sangat mendalam, tetapi kegiatan harus tetap berjalan. Kegiatan terakhir sebelum penutupan diisi dengan kegiatan Public Outreach yakni pengamatan matahari umum. Panitia dan peserta JANAKA membuka teleskop dan melayani pengunjung yang datang untuk mengamati matahari menggunakan teleskop yang disediakan.. 

Penutupan acara dimulai, dalam sesi penutupan acara setiap klub astronomi yang hadir diminta untuk memberikan kesan dan pesan selama kegiatan JANAKA berlangsung. HAAJ diwakili oleh Ketuanya memberikan sebuah statement “Kegiatan JANAKA merupakan momen kumpul klub astronomi secara nasional. HAAJ sebagai klub astronomi tertua di Indonesia punya tanggung jawab moral untuk bisa terus hadir dalam pertemuan ini”. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta dengan seluruh panitia dan narasumber.

Kepulangan pengurus dan anggota HAAJ dari JANAKA 2024 membawa cerita yang menyenangkan dan tentunya ilmu yang sangat bermanfaat untuk bisa diterapkan dan dibagikan kepada anggota-anggota HAAJ di Jakarta. Meski kegiatan tersebut harus diselimuti dengan duka namun HAAJ akan selalu bergerak ke depan membersamai perkembangan keilmuan khususnya untuk para astronom amatir di Jakarta.

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *