Ketika Clyde Tombaugh membuat teleskop pertamanya pada usia 20 tahun, dia tidak sadar bahwa hal itu akan mengarahkannya pada penemuan planet kerdil pertama, Pluto. Yuk kita lihat tentang jalan hidupnya yang menakjubkan.

Clyde Tombaugh, Penemu Pluto.
Sumber : Lowell Observatory

Masa Kecil dan Keluarga

Clyde William Tombaugh lahir di daerah dekat Streator, negara bagian Illinois, pada tanggal 4 februari 1906. Keluarganya membeli sebuah pertanian di dekat Burdett, Kansas. Saat dia masih muda, badai salju menghancurkan tanaman pertanian keluarganya dan mengakhiri harapannya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perkuliahan.

Pada tahun 1928, sang astronom amatir ditawarkan sebuah pekerjaan di Observatorium Lowell, Arizona, tempat dimana dia akhirnya menemukan Pluto. Enam tahun setelahnya, dia menikahi Patricia Edson. Mereka memiliki dua anak bernama, Anette dan Alden. Dia mendapatkan gelar sarjana dan masternya dalam bidang astronomi dari universitas Kansas, sementara pekerjaannya dilakukan saat musim panas.

Tombaugh tetap bekerja di Observatorium Lowell hingga awal Perang Dunia kedua, ketika dia mendapat panggilan untuk mengajarkan tekhnik navigasi kepada Angkatan Laut Amerika Serikat di Universitas Negara bagian Arizona. Setelah perang selesai, dia bekerja di sebuah laboratorium riset balistik di fasilitas missil White Sands di New Mexico. Dia mengajar disana sejak 1955 hingga pensiun pada tahun 1973.

Tombaugh meninggal dunia di kediamannya di Las Crules, New Mexico pada tanggal 17 Januari 1997

Seorang Maniak Astronom Amatir

Tak tertarik dengan teleskop baru, tombaugh membuat sendiri teleskop pertamanya pada usia 20 tahun. Dia sendiri yang membuat cerminnya. Selama hidupnya, dia telah membuat lebih dari 30 teleskop.

Pada tahun 1928, dia membuat sebuah teleskop cermin berdiameter 23 centimeter dengan memanfaatkan suku cadang sebuah mobil tahun 1910-an dan beberapa mesin tak terpakai. Dengan teleskop ini, Clyde muda melakukan sebuah pengamatan detail tentang Jupiter dan Mars dan kemudian mengirimkannya ke Observatorium Lowell dengan harapan dapat tanggapan yang bagus dari para astronom profesional.

Alih alih sekedar menerima masukan, Tombaugh malah langsung ditawarkan pekerjaan di observatorium. Pegawai observatorium memang sedang mencari astronom amatir untuk mengoperasikan teleskop baru mereka dalam misi, antara lain, mencari Planet X.

Tak lama setelah penemuannya pada tahun 1781, planet Uranus, yang saat itu baru ditemukan, memiliki pergerakan aneh yang hanya bisa disebabkan oleh keberadaan benda langit lain. Penemuan Planet Neptunus pada tahun 1846 memang berkaitan dengan pergerakan orbit uranus, namun masih ada hal yang membuat para ilmuan menyimpulkan akan keberadaan planet lainnya.

Pada tahun 1894, seorang pengusaha bernama Percival Lowell membuat Observatorium Lowell untuk mempelajari planet Mars. 11 tahun setelahnya dia mengalihkan teleskopnya untuk meneliti planet X tersebut, meskipun pada akhirnya dia wafat sebelum planet itu ditemukan.

Ketika Tombaugh dipekerjakan pada tahun 1929, dia bergabung dalam pencarian planet ‘hilang’ tersebut. Teleskop yang ada di Observatorium telah dilengkapi dengan sebuah kamera yang dapat mengambil dua gambar langit pada hari yang berbeda. Sebuah perangkat yang dikenal dapat membolak-balikkan gambar secara cepat diantara dua gambar yang berbeda. Bintang dan galaksi pada dasarnya tidak akan bergerak dalam dua gambar yang berbeda itu, tapi benda dengan jarak yang lebih dekat akan terdeteksi karena pergerakannya di langit. Tombaugh menghabiskan kira-kira satu minggu dalam mempelajari tiap pasang gambar, yang berisikan lebih dari 150 ribu bintang, bahkan hingga jutaan.

Plat Asli Clyde Tombaugh Ketika Meneliti Pluto di Arsip Observatorium Lowell. Sumber : Observatorium Lowell

Pada tanggal 18 februari 1930, Tombaugh melihat adanya pergerakan dalam sepasang gambar yang diambil sat ubulan sebelumnya. Setelah mempelajari dan mengkonfirmasikan kebenarannya, pegawai Observatorium Lowell mengumumkan penemuan planet ke sembilan pada tanggal 13 maret 1930.

Tak lama setelah penemuan, para pegawai mengadakan kontes penamaan bagi si planet baru. Seorang gadis kecil berusia 11 tahun, Venetia Burney yang berasal dari Inggris menyarankan nama Pluto, karena jaraknya yang jauh dan gelap menyerupai tempat tinggal para dewa Yunani yang berasal dari Neraka.

Pluto dikenal sebagai planet selama lebih dari 70 tahun lamanya. Seiring dengan instrumentasi astronomi yang semakin canggih, telah ditemukan benda langit lainnya di luar orbit planet Neptunus. Pada tahun 2006, hampir satu dekade setelah Tombaugh wafat, Perhimpunan Astronom Sedunia (International Astronomical Union, IAU) mengklasifikasikan ulang Pluto sebagai Planet Kerdil.

Wahana misi New Horizon membawa beberapa abu Tombaugh ke dalam perjalanannya menuju Pluto dan seterusnya menuju pinggiran tata surya.

Meskipun lebih dikenal sebagai penemu benda langit paling kontroversial di tata surya, Tombaugh juga telah menemukan sebuah komet, ratusan asteroid dan beberapa gugus bintang galaktik sepanjang hidupnya.

Sumber : Artikel asli berbahasa inggris ditulis oleh Nola Taylor Redd dan diupload di situs Space.com pada 15 Februari 2013. Terjemahan berbahasa Indonesia oleh penjelajahangkasa

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *