Secara sekilas kita melihat bahwa posisi amatir berlawanan dengan profesional. Namun faktanya, astronomi amatir menjelma menjadi sosok yang banyak membantu kinerja astronomi profesional, terutama dalam hal penemuan benda langit baru dan sosialisasi serta popularisasi astronomi. Itulah keunikan astronomi, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih dapat berkontribusi banyak.
Kita mengetahui bahwa seorang astronom profesional, sepanjang hidupnya, hanya mengkaji satu bagian kecil saja dari astronomi. Pilih satu objek dan dia akan menghabiskan seluruh hidupnya pada kajian objek itu dan menjadi ahli di bidang tersebut. Sementara dalam bidang astronomi lain, kebanyakan dari mereka tidak mendalami, itulah profesionalisme seorang astronom.

Dengan fakta bahwa kajian astronomi memiliki domain yang sangat luas, sementara hanya terdapat jumlah astronom professional yang terbatas, maka peran astronom amatir menjadi sangat penting.
Pada beberapa negara maju, astronomi amatir menjadi sangat berkembang dan dominan. Mereka memiliki, bahkan membuat secara mandiri, teleskop-teleskop yang cukup besar, berbagai macam peralatan detektor dan analisator. Mereka meluangkan waktu yang cukup banyak untuk melakukan sebuah pengamatan, bahkan penelitian.
Mereka senang melakukannya dan bersedia menyediakan banyak waktu dan berkorban materi yang tidak sedikit. Memiliki berbagai macam teleskop, kamera CCD dan peralatan astronomi lainnya menjadi sebuah impian. Kegiatan berjam-jam dalam observasi di luar ruangan menjadi sebuah momen liburan dan rekreasi keluarga.
Satu hal yang menjadi keunggulan dari para astronom amatir dibanding para astronom profesional adalah segala kegiatan yang mereka lakukan didasari atas hobi dan kesenangan.
Meskipun penelitian saintifik bukanlah tujuan utama seorang astronom amatir, tapi banyak dari mereka yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kalangan astronomi profesional . Contohnya, melakukan pengamatan yang simultan terhadap aktivitas bintang variabel, mengamati pergerakan asteroid, dan menemukan berbagai macam objek langit baru seperti komet.

Dahulu kala, awalnya manusia mempelajari astronomi dalam bingkai paradigma seorang amatir. Setiap metode penelitian dan rumusan sebuah penemuan teori berawal dari sebuah aktifitas keamatiran astronomi dan pada akhirnya berkembang menjadi dasar bagi setiap metode penelitian dan objek kajian formal yang saat ini digunakan secara akademis di setiap kelas perkuliahan astronomi.
Tak heran jika kita mengenal beberapa astronom amatir zaman dahulu yang berhasil membuat beberapa penemuan penting dalam astronomi dengan menggunakan banyak kajian yang saat ini hanya terdapat di pendidikan formal. Salah satunya, Sir William Herschel (1738-1822), seorang komposer musik terkenal abad ke-18 yang juga menggemari matematika dan lensa.
Ketertarikan Sir William Herschel pada matematika dan lensa membuat dia menyukai astronomi dan pada akhirnya membuat sebuah teleskop yang membuatnya menemukan Planet Uranus untuk pertama kali pada 13 Maret 1781. Secara tidak langsung, hobinya membuat dia jauh lebih terkenal dari pada profesi asalnya.

Selain Herschel, ada juga duet Eugene Shoemaker (1928–1997) (beserta istri tercinta, Caroline) dan David Levy (1948). Shoemaker adalah seorang ahli geologi sementara Levy adalah seorang sastrawan Inggris. Kolaborasi keduanya menghasilkan penemuannya yang paling terkenal, yakni Komet Shoemaker-Levy 9 pada 24 Maret 1993.
Komet temuannya itu tak berumur lama setelah pada 16–22 juli 1994 secara bertahap tubuh komet yang sudah terfragmen tersebut terjun bebas menabrak permukaan Planet Jupiter. Sementara, Shoemaker sudah meninggal pada 1997, David Levy hingga kini masih hidup dan telah menemukan lebih 41 buah asteroid.

Eugene dan Caroline Shoemaker.
Jika seorang komposer musik, geolog dan sastrawan masih belum cukup mencengangkan, sejarah mengatakan bahwa penemu White Spot Planet Saturnus yang pertama kali terlihat pada 1933 adalah seorang komedian dan aktor terkenal Inggris, William Thomson Hay (1888-1949), atau yang lebih akrab disebut Will Hay.
Di sela-sela kesibukan kariernya sebagai aktor dan komedian, dia meluangkan banyak waktunya untuk melakukan observasi Planet Saturnus secara berkala menggunakan sebuah observatorium kecil pribadinya yang terletak di sebuah kebun dekat rumahnya di Mill Hill, Inggris.

Beberapa contoh fakta di atas mengatakan bahwa peran astronomi amatir cukup besar dalam perkembangan astronomi profesional. Meskipun memiliki profesi yang jauh berbeda, mereka memiliki dedikasi yang sangat tinggi terhadap hobi yang dia geluti.
Fakta bahwa kajian astronomi memiliki cakupan yang sangat luas sementara hanya terdapat sedikit astronom profesional yang bekerja membuat peluang astronom amatir terbuka lebar dalam melakukan penemuan-penemuan terbaru dalam dunia astronomi. Tak perlu khawatir, jumlah bintang-bintang di langit masih jauh lebih banyak dari pada jumlah astronom-astronom profesional yang ada.
Mau diskusi lebih lanjut, yuk, hubungi:
Email: humas.haaj84@gmail.com
Facebook: Himpunan Astronomi Amatir Jakarta
Instagram: haaj84
Twitter: haaj84
Line: tbf3492h