Press Release dari Planetarium dan Observatorium Jakarta.

Pengamat di Jakarta akan melihat hampir 90% piringan matahari ditutupi oleh bulan pada Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016.

Pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 akan berlangsung Gerhana Matahari Total di beberapa kota besar di Indonesia seperti Ternate, Palu, Balikpapan, Palangkaraya, Bangka Belitung dan Palembang. Adapun Gerhana Matahari Parsial akan teramati di seluruh wilayah lainnya termasuk di Jakarta. Fenomena astronomis ini merupakan Gerhana Matahari Total Pertama yang melewati Indonesia di awal abad Milenium ke-3 ini. Gerhana Matahari Total terakhir teramati dari Indonesia telah berlangsung pada tanggal 24 Oktober 1995 (21 tahun yang lalu) melewati Kepulauan Sangir Talaud dan berikutnya akan terjadi pada tanggal 20 April 2023 (7 tahun yang akan datang) melewati Papua Barat Daya dan Timur Laut termasuk kota Biak.

Di India dan Indonesia terdapat cerita rakyat terkait gerhana dengan tokoh Batara Kala/Rembu Culung/Rahu/Ketu, juga tradisi memukul-mukul lesung atau pohon kelapa agar gerhana cepat berlalu.
Di India dan Indonesia terdapat cerita rakyat terkait gerhana dengan tokoh Batara Kala/Rembu Culung/Rahu/Ketu, juga tradisi memukul-mukul lesung atau pohon kelapa agar gerhana cepat berlalu.

Dalam rangka sosialisasi ilmu astronomi dan fenomena alam yang berkaitan dengan benda langit ini, Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan peliputan dan observasi terdiri dari:

  1. Peliputan dan Observasi bersama Gerhana Matahari Parsial di Taman Ismail Marzuki dengan 6 (enam) buah Teleskop.
  2. Nonton bersama Live Streaming Gerhana Matahari Total di daerah lintasan Gerhana Matahari Total di Lobby Planetarium dan Observatorium.
  3. Peliputan dan Observasi Gerhana Matahari Total oleh 4 (empat) orang anggota Tim Planetarium dan Observatorium di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *