Materi : SETI (Search for Extra-Terrestrial Intelligence)
Narasumber : Bapak Djuhanna
Pertemuan rutin ke-11 adalah pertemuan yang spesial. Bagaimana tidak, pemateri undangan yang menghadirkan materi tentang SETI ini tidak lain adalah Senior di Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Bapak Djuhanna, yang sampai saat ini menjadi dewan penasehat di HAAJ. SETI merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya mengenai wahana antariksa dan astrorobotik. Apakah ada keterkaitannya? Mungkin buat teman-teman yang mengikuti pertemuan ketiga materi ini bisa menjawabnya.. J
Pertemuan yang berlangsung tanggal 28 Mei 2011 ini berlangsung sangat baik, terlihat dari antusiasme teman-teman yang datang untuk bertanya-tanya. Satu lagi kejutan di pertemuan kemarin, adalah banyaknya teman-teman yang baru datang untuk pertama kalinya di pertemuan HAAJ. Waah… Semakin banyak teman kita, semoga Astronomi di Jakarta semakin banyak diminati oleh masyarakat yaa.. Amin.
Bapak Djuhanna, yang akrab dipanggil Pak Dju, menjelaskan berbagai macam tentang seluk beluk SETI. Dari mulai asalnya, penampakan UFO, cara berkomunikasi para ‘Alien’, dan masih banyak lagi. Beberapa hal yang unik didapat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pesertayang datang. Misalnya saja pertanyaan dari Lita (kebetulan adalah pengurus), “Apakah foto-foto alien yang adas selama ini dapat dikatakan sebagai ahli genetika?” Atau pertanyaan lain dari Agustina, “Apakah ada tindakan dari peneliti tentang SETI saat melihat penampakan-penampakan alien?”. Masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan mengagumkan. Dan yang paling unik merupakan pertanyaan sekaligus pernyataan dari k’ Ronis mengenai cara berkomunikasi dengan alien melalui musik. Dan pernyataan ini dijawab oleh Pak Dju dan pak Pak Widya yang intinya, “musik memiliki panjang gelombang dan memiliki frekuensi. Dari gelombang-gelombang itulah si ‘Alien’ dapat menangkap informasi dari kita”. Tidak hanya itu, pernyataan mengenai ‘Musik dan Alien’ ini juga mengungkapkan bagaimana cara lain manusia bisa berkomunkasi dengan Alien, yaitu dengan cara ‘semedi’, atau bisa disebut dengan semacam meditasi. Tapi di samping itu semua, belum ada bukti nyata yang dapat diterima oleh masyarakat umum mengenai SETI.
Di penutup pemberian materi, Pak Dju menyampaikan beberapa pesan. Beliau mengatakan, “ Anda-anda yang masih muda masih memiliki jalan panjang. Dan tugas Anda sekalian lah untuk terus mencari informasi.”
Selain itu, Ka Rayhan (Ketua HAAJ) juga menyimpulkan bahwa, “Sampai saat ini belum ada kebenaran ilmiah mengenai ETI. Pencarian memang sudah dilakukan (SETI), namun bagaimanapun syarat sesuatu dapat dikatakan ilmiah adalah bisa dibuktikan kebenarannya dan dapat diterima oleh khalayak masyarakat.”
Setelah pemberian materi, dari HAAJ menampilkan Picture of The Week yang diisi oleh Helmi Romdhoni mengenai fotonya tentang bulan. Semoga pengalaman Helmi tentang fotonya bisa membangun teman-teman semua untuk meng-share fotonya di HAAJ ya..
Sebagai penutup, diadakan studi kasus. “Jika kamu ditunjuk sebagai Duta Manusia untuk bertemu dengan alien pertama kali, apa yang ingin kamu lakukan?”
Pertanyaan ini sangat membuat peserta berimajinasi dengan segala jawaban yang aneh, lucu, namun cukup dapat diterima logikanya. :-D
“Jangan pernah merasa kita tidak lebih cerdas daripada si ‘makhluk cerdas’ di luar sana.” Kutipan yang dilontarkan oleh Bapak Widya.
Semoga pertemuan kemarin dapat mendorong teman-teman untuk menggali terus hobi Astronominya.. Dan sampai jumpa di pertemuan berikutnya di materi yang lebih menarik.
Salam HAAJ.
NB:
-dokumentasi menyusul..