Jakarta – Pada Senin, 26 Agustus 2024, Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) berpartisipasi dalam acara pemutaran film dan diskusi bertema “Sejarah Kosmonautika Rusia”. Acara ini adalah kolaborasi antara Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kedutaan Besar Rusia, dan Program Studi Rusia dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia (UI).

Presentasi “Pengembangan Teknologi Roket Nasional” oleh BRIN

Pusat Riset Teknologi Roket yang berada di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam acara ini juga memaparkan presentasi tentang “Pengembangan Teknologi Roket Nasional”. Pembicara menampilkan presentasi mengenai perkembangan terbaru dalam riset roket, termasuk model-model terbaru seperti RX150 dan RX250. Pembicara juga membahas tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia dalam usaha mengembangkan teknologi roket yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Perkembangan Teknologi Roket di Indonesia

Pencapaian Penting dalam Sejarah Kosmonautika Rusia

Acara tersebut menyoroti berbagai pencapaian penting oleh Rusia dalam kosmonautika. Pertama, plakat Rusia ditempatkan di bulan pada tahun 1959. Kemudian, Rusia berhasil melakukan pendaratan lunak pertama di bulan. Menariknya, mereka juga mengirim kura-kura sungai dan lalat buah ke luar angkasa. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa makhluk-makhluk ini dipilih untuk perjalanan ke luar angkasa?

Film ini juga membahas kota Kaluga, yang memiliki museum sejarah kosmonautika. Di sana terdapat stasiun lunar otomatis dari tahun 1970-an. Selain itu, Rusia berhasil mengirim wahana ke Venus, dikenal sebagai Vega. Mereka juga mendekati dan memotret komet Halley serta melakukan pendaratan di Mars menggunakan parasut.

Pencapaian lainnya adalah pengiriman anjing ke luar angkasa yang kembali dengan selamat, dan Yuri Gagarin menjadi manusia pertama mengorbit Bumi. Lebih lanjut, Rusia membangun stasiun mirip ISS bernama MIR, di mana kosmonot bekerja selama ratusan hari. Terakhir, mereka juga mengirim kosmonaut wanita pertama ke luar angkasa.

Dampak dan Penyebaran Film

Film ini telah ditonton oleh lebih dari 100 lembaga di seluruh dunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. Harapannya, film ini juga bisa ditayangkan di Planetarium Jakarta. Ini adalah bagian dari lima film yang diproduksi oleh Asosiasi 60 Planetarium di Rusia dengan dukungan dana dari pemerintah Rusia dan asosiasi lainnya.

Film ini ditulis oleh Sergey Yazev. Diharapkan, film ini dapat diputar di kegiatan HAAJ dan mendapatkan umpan balik dari peserta. Umpan balik ini akan dilaporkan ke Asosiasi Planetarium Rusia untuk pertimbangan pendanaan film lebih lanjut.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi fddb.org dan researchgate.net.

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *