Report Pertemuan Rutin
Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ)
Planetarium Jakarta, 16 Februari 2013
Suasana Pada Saat Pertemuan Rutin

Seperti biasanya Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) mengadakan kelas untuk pembahasan ilmu astronomi untuk kalangan masyarakat umum dengan menggunakan penyampaian populer, dimana pada hari sabtu yang lalu, yakni tanggal 16 Februari 2013 dibahas mengenai materi tentang “Mengenal Planetarium dan Observatorium di Dunia” dengan Narasumber Saudari Ria Hasnita dari salah satu pengurus HAAJ di periode tahun ini dan sebagai Moderatornya adalah Mas Nurdiansah dari salah satu anggota HAAJ.

Pemateri Pertemuan Rutin ke-4, Ria Hasnita

Moderator Pertemuan Rutin ke-4, Nurdiansah

Pada kesempatan pertemuan rutin kali ini, Ria menjabarkan tentang apa itu Planetarium dan Observatorium di Dunia, adapun Planetarium menurut paparan Ria, bahwa Planetarium adalah wahana yang dibangun sebagai media pembelajaran tentang ilmu astronomi dan antariksa yang ditampilkan dalam bentuk peragaan simulasi atau sebuah pertunjukan film. Lalu juga peran dan fungsi planetarium sebagai wahana edukasi, wahana liburan dan media pelatihan navigasi.

Pemateri Sedang Memberikan Penjelasan Tentang Observatorium Bosscha

Dalam Presentasinya juga, Ria menjelaskan sejarah Planetarium dibangun, yakni mulanya Planetarium dibuat sebagai alat peraga mekanik untuk memperlihatkan pergerakan benda langit dan proses sejarah pembuatan planetarium dimulai tahun 1654 dengan nama “Globe of Gottorf”. Lalu Perkembangan Planetarium dari abat keamat semakin maju, dimana banyak astronom membuat planetarium, seperti astronom asal belanda bernama Eise Jeltes Eisinga diatahun 1774 membuat Planetarium Eise Eisinga. Lalu dipresentasinya Ria juga menjabarkan Planetarium di Indonesia (seperti Planetarium Jakarta, Tenggarong, Surabaya dan Yogyakarta) dan di Dunia (seperti Planetarium Negara di Malaysia, Planetarium Hamburg di Jerman, Planetarium Beijing di Cina dan Planetarium Macau yang diakui sebagai planetarium tercanggih didunia dikarenakan didukung oleh uniknya bangunan dan teknologi pertunjukannya). Selain itu juga, dalam selingan paparan presentasinya sang pemateri menampilkan film cara pembuatan planetarium sederhana, dimana filmnya bersumber dari NASA.

Pemateri sedang Menjelaskan tentang Planetarium dan Observatorium Dunia

Selain pembahasan tentang Planetarium, Ria juga menjelaskan apa itu Observatorium, dimana pengertian Observatorium di ilmu astronomi merupakan sebuah bangunan yang ditujukan untuk pengamatan dan penelitian benda langit. Selain itu juga dipaparkan mengenai Sejarah Observatorium yang lampau hingga dimasa sekarang, seperti contohnya menjabarkan Observarotium tertua yang berada di negera Korea, yakni Cheomseongdae dan Observatorium Mohr yang diakui oleh kalangan astronomi indonesia sebagai observatorium tertua yang pernah dimiliki indonesia. Selain itu juga pemateri menjabarkan observatorium tercanggih yang ada didunia, diantaranya observatorium bosscha di indonesia, thai national bservatory di thailand, maragheh observatory di azerbaijan, dan royal greenwich observatory di inggris. Selain itu ria, juga menceritakan beberapa observatorium di negara Chile, yakni La Silla Observatory, Paranal Observatory, dan Liano de Chajnantor Observatory yang mempunyai teknologi canggih milik ESO. Lalu juga menceritakan sebuah observatorium di pulai hawai yakni Mouna Kea Observatory, sedangkan didaratan amerika, ada Very Large array (VLA) Observatory yakni sebuah sistem interverometri telskop radio, lalu ada juga observatorium yang dioperasikan menggunakan pesawat terbang yakni SOFIA Observatory. Dalam Presentasi ini juga, sang pemateri menjabarkan peralatan dan instrumentasi pendukung yang ada di Planetarium dan Observatorium.

Setelah kurang lebih 75 menit paparan dari sang pemateri, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, salah satu diantaranya ada yang menanyakan sistem kerja paranal observatory dan Very Large array (VLA) Observatory. Lalu ada juga ada yang menanyakan kepedulian pemerintah indonesia terhadap kepedulian astronomi dengan perkembangan keberadaan planetarium di indonesia. Dalam sesi ini juga ditanyakan peranan Neutrino Observatory, akan tetapi sang pemateri kurang mendalami observatorium ini dikarenakan kurangnya literatur, akan tetapi pertanyaan ini dibantu dijawab oleh Bapak Widya Sawitar dari Planetarium Jakarta, dimana observatorium ini berfungsi untuk mendeteksi dan meneliti neutrino yang masuk ke planet Bumi. Acara diskusi diistirahatkan selama 60 menit untuk jeda sholat magrib dan memberikan kesempatan untuk ada yang ingin makan malam. Sementara diruang pertemuan diputar film bernuansa observatorium.

Sesi Tanya Jawab

Sesi Tanya Jawab
Sesi Tanya Jawab

Tepat pukul 19.00 WIB, pertemuan dilanjutkan dengan review singkat dan sesi diskusi, lalu dilanjutkan dengan memperkenalkan beberapa proyektor planetarium mini yang dimiliki oleh HAAJ dan koleksi pak widya. Dalam pertemuan ini juga diulas singkat mengenai jatuhnya meteor yang jatuh di rusia oleh sang ketua HAAJ saudara rayhan dan paparan persiapan star party 1 di IPB oleh koordinator SP yakni saudara Helmi Romdhoni. Akhirnya acara ditutup pada pukul 20.30 WIB.

Astro Kids! Corner

Demikian Report Pertemuan Rutin kali ini dibuat, semoga bagi teman2 yang berhalangan hadir dapat mengetahui kegiatan rutin HAAJ ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Sampai Bertemu Kembali di Pertemuan Rutin HAAJ ke-5, Sabtu 23 Februari 2013

Walasam

Profy N

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *