Sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan peristiwa luar biasa yang terjadi pada Ganymede, bulan terbesar Jupiter, sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Para ilmuwan menemukan bukti bahwa Ganymede pernah terkena dampak asteroid raksasa yang ukurannya 20 kali lebih besar dari asteroid yang menghantam Bumi dan mengakhiri era dinosaurus 66 juta tahun lalu.

Ganymede difoto oleh Juno pada tahun 2021, Diproyeksikan dari perspektif ‘3
Sumber : NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Kevin M. Gill – Ganymede – Perijove 34 Composite

Dampak Besar pada Permukaan Ganymede

Dr. Naoyuki Hirata, seorang ilmuwan planet dari Universitas Kobe di Jepang, menjelaskan bahwa asteroid tersebut diperkirakan memiliki diameter sekitar 185 mil (sekitar 297 kilometer) dan menghantam Ganymede dengan sudut 60-90 derajat. Tabrakan ini menciptakan kawah awal selebar 1.000 mil (sekitar 1.609 kilometer) yang kemudian sebagian terisi kembali oleh batuan dan debu yang terlontar akibat benturan.

Perubahan Signifikan pada Permukaan

Dampak asteroid ini menyebabkan perubahan dramatis pada permukaan Ganymede. Dr. Hirata menyatakan, “Tabrakan tersebut telah sepenuhnya menghapus permukaan asli Ganymede.” Selain itu, dampaknya juga mempengaruhi interior bulan tersebut, yang diyakini oleh para ilmuwan mengandung lautan air asin tersembunyi.

Pergeseran Sumbu Rotasi Ganymede

Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah kemungkinan pergeseran sumbu rotasi Ganymede akibat tabrakan tersebut. Simulasi komputer yang dilakukan oleh Dr. Hirata menunjukkan bahwa asteroid yang menghantam Ganymede mungkin telah menambahkan berat ekstra pada zona dampak, menyebabkan ketidakstabilan dan mengakibatkan bulan tersebut berputar pada sumbunya.

Bukti dari Sistem Alur Permukaan

Bukti utama yang mendukung teori ini adalah adanya sistem alur khas yang menutupi permukaan Ganymede. Dr. Hirata menjelaskan bahwa alur-alur ini telah lama dianggap sebagai sisa-sisa dari beberapa cincin konsentris yang tercipta akibat dampak asteroid raksasa. Yang menarik, pusat sistem alur ini mengarah hampir tepat berlawanan dengan Jupiter, mendukung teori pergeseran sumbu rotasi.

Implikasi untuk Penelitian Masa Depan

Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang sejarah dan struktur Ganymede. Prof. Leigh Fletcher, seorang ilmuwan planet dari Universitas Leicester, menyatakan bahwa misi Juice (Jupiter Icy Moons Explorer) dari Badan Antariksa Eropa, yang diluncurkan tahun lalu, akan sangat membantu dalam mengeksplorasi Ganymede lebih jauh.

Misi Juice: Membuka Misteri Ganymede

Misi Juice diharapkan dapat menghasilkan gambar-gambar terbaik dari permukaan Ganymede yang pernah diperoleh. Selain itu, misi ini juga akan menyelidiki kemungkinan adanya sisa-sisa dampak dan pergeseran sumbu rotasi melalui pengamatan bentuk dan medan gravitasi Ganymede.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang sejarah pembentukan tata surya kita, khususnya mengenai peran tabrakan asteroid besar dalam membentuk permukaan dan struktur benda-benda langit. Penelitian lebih lanjut tentang Ganymede tidak hanya akan membantu kita memahami bulan Jupiter ini dengan lebih baik, tetapi juga dapat memberikan petunjuk tentang evolusi bulan-bulan es lainnya di tata surya kita.

Sumber : The Guardian

u

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *