Di bulan Desember terdapat dua hujan meteor, yaitu Geminid dan Ursid. Puncak hujan meteor Geminid terjadi pada tanggal 13-14 Desember dan puncak hujan meteor Ursid terjadi pada tanggal 22-23 Desember. Hujan meteor Geminids merupakan hujan meteor terbaik yang bisa disaksikan karena intensitas kemunculan meteornya paling banyak di antara hujan meteor yang lain.
Rasi Bintang Gemini
Gemini, salah satu rasi bintang zodiak yang berada di sepanjang garis ekliptika. Gemini berbatasan dengan rasi Lynx, Auriga, Taurus, Orion, Monoceros, Canis Minor, dan Cancer. Kalau ditarik garis antara bintang-bintangnya memang terlihat seperti dua orang yang lagi berdampingan. Sama seperti rasi Orion, bintang paling besar dan paling terang di rasi Gemini dikasih nama “beta”, bukan “alpha”.
Pollux atau disebut “Beta Geminorum” adalah bintang raksasa berwarna oranye, tapi ukurannya lebih kecil dari Aldebaran dan Rigel. Pollux itu salah satu bintang yang mempunyai planet, planetnya Pollux diberi nama “Polydeuces”, yang tidak lain tidak bukan adalah nama lain dari Pollux sendiri. Pollux lebih terang 32 kali dari matahari dan diperkirakan umurnya lebih tua dari matahari.
Selanjutnya ada Castor (Alpha Geminorum) adalah bintang paling terang ke dua di rasi Gemini. Pada tahun 1678, Castor ditemukan sebagai bintang ganda. Berdasarkan penjelasan tentang Castor di video youtube yang pernah aku lihat, ada sekitar 6 bintang Castor yang masing-masing ukuran dan magnitudonya berbeda.
Soal penamaan, kenapa Castor mendapat gelar sebagai “alpha” dengan tingkat kecerlangan yang tidak lebih dari Pollux? Balik lagi ke pembahasan tentang Orion yang kemarin, penamaan bintang alpha itu tidak selalu menurut tingkat kecerlangannya, tapi ada beberapa alasan, seperti kemunculannya, letaknya atau posisinya, bahkan menurut mitologinya. Kalau dilihat berdasarkan posisinya, Castor memang berada di atas Pollux. Dalam mitologi, Homer (bapak penyair Yunani) menempatkan Castor di atas Pollux, mereka mengendarai kuda putih, dan Castor menjadi pengendali kuda.
Alhena, bintang terang ketiga di rasi Gemini. Dia diberi nama “Gamma Geminorum”. Selanjutnya ada Tejat Posterior, Mebsuta, Tejat Prior, Wasat, Al Kirkab, dan Mekbuda. Kebanyakan nama bintang memang berasal dari bahasa Arab, karena dulu para astrolog muslim lah yang pertama kali menemukan bintang-bintang dan membuat peta bintang.
Hujan Meteor Geminids
Hujan meteor Geminids disebabkan oleh sebuah asteroid yang bernama 3200 Phaethon yang melintasi orbit bumi. Asteroid ini pertama kali ditemukan pada tahun 1983 ketika dua orang astronom Simon F. Green dan John K. Davies sedang mencari data benda langit bergerak dengan menggunakan teleskop inframerah luar angkasa IRAS (Infrared Astronomical Satellite).
Hujan meteor yang tampak datang dari rasi kembar Gemini ini berlangsung dari tanggal 4-17 Desember. Hujan meteor Geminids yang melintas cepat di langit bergerak dengan kecepatan 35 km/detik dengan 120 meteor per jam saat puncak, yakni tanggal 13-14 Desember.
Rasi bintang Gemini dapat mulai terlihat sekitar pukul 18.37 hingga terlihat seluruhnya pada pukul 20.30 dari arah Timur Laut. Hujan meteor kali ini aman dari gangguan sinar bulan karena bulan baru terbit sekita pukul dua pagi. Pengamatan hujan meteor dapat dimulai pukul 23.00, dimana posisi rasi bintang Gemini sudah cukup tinggi dari horizon / ufuk.
Hujan meteor ini dapat diamati dengan mata telanjang di seluruh wilayah Indonesia, carilah tempat yang jauh dari polusi cahaya, seperti pedesaan, pantai atau gunung agar dapat mengamati dengan maksimal. Walaupun hujan meteor ini tidak terlalu terganggu dengan sinar bulan, waktu yang bertepatan dengan musim hujan menjadi kendala dikala cuaca tidak mendukung.
Sekitar pukul dua pagi langit malam akan mulai terganggu dengan terbitnya bulan. Mars terlebih dahulu terbit pada pukul 02.20 disusul bulan terbit pukul 02.30. Dari dua objek langit ini menjadi fenomena astronomi tersendiri yang disebut “Konjungsi Bulan – Mars”, karena posisi Bulan dan Mars yang berdekatan dengan jarak sekitar 3,3o.
Jika kondisi langit memungkinkan, mari sama – sama mengamati dua peristiwa astronomi pada tanggal 13 – 14 Desember 2017, yaitu Hujan Meteor Geminids & Konjungsi Bulan – Mars. Jangan lupa astrofotografinya untuk mengabadikan…