Salam Astronomi..!!!
Orion atau Waluku (“Bintang Bajak”) atau sering disebut-sebut juga sebagai sang Pemburu. Rasi ini mungkin merupakan rasi yang paling terkenal dan mudah dikenali di langit malam, tiga bintang terang berdampingan, yaitu Alnitak, Alnilam dan Mintaka menjadi ciri khas Rasi Bintang Orion.


Pada tahun 20017 kali ini, kondisi langit lebih memungkinkan untuk mengamati hujan meteor Orionids dikarenakan pada malam puncak hujan meteor posisi bulan berada pada fase bulan baru, dimana bulan tidak akan terlihat sepanjang malam. Pada tanggal 18 Oktober bulan berkonjungsi dekat dengan Venus sekitar jarak 2 derajat. Sedangkan pada tanggal 21 Oktober saat matahari terbenam, posisi bulan berada di bawah ufuk, sehingga sinar bulan tidak menyinari langit malam.

Pada minggu ketiga bulan Oktober kita dapat menyaksikan hujan Meteor Orionids. Hujan meteor ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di Bulan Oktober setelah tanggal 7 Oktober yang lalu terdapat peristiwa hujan meteor Draconids. Meteor – meteor pada hujan meteor Orionid sendiri berasal dari puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Halley yang terakhir kali terlihat dari Bumi tahun 1986. Ketika terjadi peristiwa hujan meteor Orionids, orbit Bumi memotong orbit komet Halley, sehingga puing – puing sisa komet memasuki atmosfer Bumi karena tarikan gravitasi planet kita. Oleh karena itu, meteor ini seringkali disebut sebagai ‘warisan’ Komet Halley.

Hujan meteor Orionids berlangsung sejak 2 Oktober dan masih dapat dinikmati sampai tanggal 7 November, meskipun intensitasnya tidak sebanyak saat malam puncak tanggal 21 Oktober. Saat malam puncak atau saat hujan meteor Orionid mencapai maksimum, para pengamat bisa menikmati 15 – 20 meteor setiap jamnya. Puncak hujan meteor Orionids bisa diamati mulai tengah malam sampai jelang dini hari pada tanggal 21 – 22 Oktober 2017.
Untuk dapat mengamati hujan meteor Orionids, cukup dengan mata telanjang kita dapat langsung mengamati selama langit cerah, tidak hujan atau mendung, terlebih jika mengamatinya dari daerah yang jauh dari polusi cahaya maka akan teramati lebih jelas. Hujan meteor ini dapat diamati di seluruh Wilayah Indonesia. Posisi rasi bintang Orion berada di arah Timur dan baru terbit sekitar jam 23.00 WIB.