Hujan meteor yg berlangsung mulai tgl 27 Juli sampai 24 Agustus tersebut akan mencapai puncaknya pada weekend ini loh manteman!

Jadi saat ini bumi sedang melewati daerah debris & debu-debu kosmik yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle (sebuah komet yg memiliki periode orbit 133 tahun dan akan terlihat dari bumi lagi pada tahun 2126). Saat bumi melintasi daerah ini, material-material debris tersebut akan tertarik oleh gravitasi bumi sehingga bergesekan dengan atmosfer dan menghasilkan pendaran cahaya yang biasa disebut meteor.

Untuk menikmati fenomena ini tidak perlu teleskop atau binocular ya. Kita hanya membutuhkan kedua mata kita, tempat & alas yang nyaman untuk memandang langit, dan tentunya langit cerah yg gelap. Sayangnya bulan saat ini sedang dalam fase bulan cembung akhir, cahayanya cukup menerangi langit. Tapi jangan khawatir Hujan meteor Perseid ini termasuk hujan meteor yang “lebat” dengan kisaran 80-100 meteor/jam-nya. Hujan meteor ini muncul dari rasi Perseus di sebelah utara dan paling baik bisa dinikmati mulai dini hari sampai menjelang fajar.

Jadi, yg penasaran ingin melihat “bintang jatuh” jangan lewatkan fenomena ini ya. Khususnya buat teman-teman yang sedang berada di daerah jauh dari perkotaan.

Selamat berburu meteor !

Sumber: Stellarium 0.14.3

Skema Hujan Meteor Perseid
Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *