Meskipun sejatinya adalah sebuah planet, tapi Venus memiliki julukan “Bintang Kejora” karena cahayanya yang begitu cemerlang di langit. Pada tanggal 16 Februari 2025, langit senja akan dihiasi oleh Planet Venus yang mencapai puncak kecerlangannya tahun ini. Dengan magnitudo sebesar -4,87[1], Venus akan tampak sangat terang di langit barat setelah Matahari terbenam. Sebagai perbandingan, magnitudo Venus biasanya berkisar antara -2,98 hingga -4,92[2]. Dalam astronomi, magnitudo adalah ukuran kecerlangan benda langit yang diamati dari Bumi, di mana semakin kecil angkanya, semakin terang bendanya.

Mengapa Venus Begitu Terang?

Di antara semua objek alami di langit malam, Venus adalah yang paling terang setelah Matahari dan Bulan. Matahari memiliki magnitudo -26,7 dan Bulan memiliki magnitudo -12,7. Keistimewaan ini berasal dari atmosfernya yang sangat tebal, didominasi oleh gas karbon dioksida dengan lapisan awan asam sulfat yang sangat reflektif. Awan ini mampu memantulkan sekitar 75% cahaya Matahari yang mengenainya, menjadikan albedo Venus sangat tinggi, sekitar 0,75. Inilah yang menyebabkan Venus tampak begitu bercahaya di langit Bumi.

Sumber: ESA

Selain atmosfernya yang reflektif, jarak Venus yang relatif dekat dengan Bumi juga berkontribusi pada tingkat kecerlangannya. Venus memiliki orbit yang lebih kecil dibandingkan dengan Bumi, sehingga dalam peredarannya mengelilingi Matahari, ia kerap berada dalam posisi yang cukup dekat dengan kita. Inilah yang menyebabkan perubahan kecerlangan Venus cukup signifikan sepanjang tahun, tergantung pada fasenya.

Dua Puncak Kecerlangan dalam Setahun

Fenomena kecerlangan maksimum Venus tidak terjadi hanya sekali dalam setahun, melainkan dua kali. Pada tahun 2025, selain pada 16 Februari, Venus juga akan mencapai puncak kecerlangan kedua pada 24 April dengan magnitudo -4,78. Kedua puncak ini terjadi sekitar 5-6 pekan setelah dan sebelum elongasi maksimum Venus. Elongasi maksimum terjadi ketika Venus berada pada sudut terbesar dari Matahari dalam pandangan dari Bumi.

Periode ini terjadi karena orbit Venus berbentuk elips, sehingga jarak relatifnya terhadap Bumi terus berubah. Saat elongasi maksimum, Venus tampak lebih jauh dari Matahari di langit, dan inilah saat yang ideal untuk melihatnya. Namun, puncak kecerlangan terjadi tidak tepat pada elongasi maksimum, melainkan beberapa pekan setelahnya, karena pada saat itu Venus semakin dekat dengan Bumi dan masih cukup iluminatif.

Waktu dan Cara Mengamati

Di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Venus mulai terlihat segera setelah Matahari terbenam di langit barat. Pada pukul 18:15 WIB, Matahari akan terbenam di azimut 257,7o, sementara Venus berada di azimut 282,2 derajat dengan ketinggian sekitar 31,05o derajat di atas cakrawala. Venus akan tetap terlihat hingga sekitar pukul 20:15 WIB, memberikan waktu sekitar 2 jam 10 menit untuk mengamatinya sebelum ia terbenam.

Semakin gelap langit, semakin terang Venus terlihat, meskipun posisinya juga semakin rendah mendekati cakrawala. Selama senja sipil, Venus akan terlihat dengan latar belakang langit yang masih agak terang. Saat senja nautika, Venus akan tampak semakin dominan di langit yang mulai menggelap. Pada senja astronomi, ketika cahaya Matahari hampir sepenuhnya hilang dari langit, Venus akan mencapai visibilitas terbaiknya sebelum akhirnya tenggelam di balik cakrawala.

Untuk melihat Venus, Anda dapat menggunakan dua cara:

  1. Dengan mata telanjang – Venus akan tampak seperti bintang terang yang tidak berkelip di langit senja. Cahaya Venus yang stabil membedakannya dari bintang yang cahayanya berkelip akibat gangguan atmosfer.
  2. Dengan teleskop – Venus akan terlihat dalam fase sabit tebal dengan iluminasi sekitar 26%[4]. Menariknya, kecerlangan maksimum Venus terjadi saat fase sabit (iluminasi 25-30%), bukan saat fase penuh (100%). Ini karena saat fase sabit, Venus berada di titik yang lebih dekat ke Bumi, sedangkan saat fase penuh justru berada lebih jauh.

Seperti Bulan, Venus mengalami fase karena posisinya relatif terhadap Bumi dan Matahari terus berubah. Ketika Venus berada di antara Bumi dan Matahari (konjungsi inferior), ia tidak terlihat karena bagian yang diterangi Matahari menghadap menjauhi kita. Sebaliknya, saat Venus berada pada sisi lain Matahari (konjungsi superior), ia tampak kecil dan redup karena berada di titik terjauhnya dari Bumi.

Faktor yang Mempengaruhi Kecerlangan Venus

Meskipun Venus memiliki kecerlangan intrinsik yang tinggi, kemampuannya untuk terlihat jelas di langit juga bergantung pada faktor eksternal seperti cuaca dan tingkat polusi. Venus akan tampak lebih terang jika kondisi langit bersih dari awan, polusi udara, dan polusi cahaya di ufuk barat. Oleh karena itu, pemilihan lokasi dengan langit yang minim polusi cahaya akan sangat membantu dalam pengamatan.

Faktor lain yang dapat memengaruhi visibilitas Venus adalah ketinggiannya di atas cakrawala. Jika Venus masih cukup tinggi, ia akan lebih mudah diamati tanpa gangguan dari atmosfer yang lebih tebal di dekat cakrawala. Sebaliknya, jika ia sudah mendekati ufuk, turbulensi atmosfer dapat membuatnya tampak lebih redup atau berpendar.

Kesempatan Langka untuk Mengamati

Fenomena kecerlangan maksimum Venus adalah kesempatan yang menarik bagi para pengamat langit, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru mulai tertarik dengan astronomi. Dengan persiapan yang tepat, seperti memilih lokasi yang minim polusi cahaya dan cuaca yang mendukung, Anda dapat menikmati keindahan Sang Bintang Kejora dengan mata telanjang atau melalui teleskop.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keindahan ini! Semoga langit cerah dan pengamatan Anda menyenangkan.

Slideshow Infografis

Referensi
  • [1] The Sky Live (online). https://theskylive.com/venus-info (diakses pada 12 Januari 2025)
  • [2] Mallama, Anthony; Hilton, James L. (October 2018). “Computing apparent planetary magnitudes for The Astronomical Almanac”. Astronomy and Computing. 25: 10–24
  • [3] Time and date (online). https://www.timeanddate.com/sun/indonesia/jakarta (diakses pada 12 Januari 2025)
  • [4] Stellarium 24.2 (termasuk seluruh data posisi benda langit)

Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *