Fenomena Seru di Langit Malam Bulan Oktober 2017
Selamat datang di bulan Oktober! Memasuki bulan Oktober, yang katanya jadi salah satu bulan musim hujan, nyatanya justru banyak menampilkan pertunjukan di langit malam. Objek-objek langit udah mulai menampakkan diri di awal Oktober dan akan terus menampilkan fenomena langit bulan oktober keindahannya hingga akhir bulan.
Seperti biasa, pertengahan Oktober nanti, kamu bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan menuju fase Bulan Baru. Bahkan jadi waktu terbaik buat kamu yang ingin menyaksikan Bimasakti yang membentang dari Timur Laut ke Barat Daya. Tentunya, sepanjang malam akan dihiasi berbagai macam rasi bintang.
Enggak hanya itu, masih banyak fenomena seru lainnya yang bisa kamu nikmatin selama malam-malam bulan Oktober ini, yuk simak!
1. Pada 6 Oktober, akan muncul Bulan Purnama yang menghias langit, ditambah uniknya konjungsi Planet Venus dan Mars sejauh 0,1 derajat.
Nantinya, Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Lalu, Konjungsi Venus dan Mars, yang keduanya terpisah 0,1 derajat di langit sebelah Timur sebelum Matahari terbit. Mars akan terbit pukul 04:15 WIB disusul Planet Venus satu menit kemudian. Kamu bisa mengamati keduanya di langit sebelah Timur dengan ketinggian 19 derajat.
2. Ingin kembali menikmati hujan meteor? Tenang aja, akan ada hujan meteor Draconid pada tanggal 7—8 Oktober 2017.
Peristiwa hujan meteor Draconid ini paling baik dilihat di malam hari, bukan sebelum fajar seperti hujan meteor lainnya. Itu karena konstelasi Draco berada pada posisi tertingginya di langit saat malam hari, bukan ketika menjelang fajar.
3. Tanggal 9 Oktober, Bulan berada di perigee. Lalu, ada konjungsi Superior Merkurius.
Nantinya, bulan akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi dengan jarak 366.855 km. Ditambah, Merkurius dengan konjungsi superiornya, yaitu keadaan saat Merkurius dan Bumi mengalami pertemuan terjauh, juga saat Matahari berada di antara Merkurius dan Bumi. Sayangnya, Merkurius enggak akan tampak bagi pengamat karena Merkurius akan akan terbit sebelum matahari terbit dan akan terbenam sebelum Matahari terbenam.
4. Tanggal 10 Oktober, saatnya Bulan dan Aldebaran berpasangan di langit.
Bulan dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan tampak berpasangan sangat dekat, hanya terpisah 1º di langit pada tanggal 10 Oktober dini hari. Keduanya akan terbit beriringan tanggal 9 Oktober malam, didahului Bulan pada pukul 21:11 WIB dan disusul Aldebaran 4 menit kemudian. Pasangan Bulan dan Aldebaran bisa diamati sampai fajar menyingsing.
5. Selain objek langit, pada 11 — 20 Oktober terdapat Kampanye Langit Gelap atau Kampanye Globe At Night untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya.
Untuk mengukur tingkat polusi cahaya, kamu harus punya modul untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasi tempatmu berada.
6. Pada 12 Oktober saatnya Bulan Perbani Akhir. Bulan akan terbit tengah malam dan terbenam sampai jelang fajar.
Peristiwa ketika Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Nantinya, Bulan akan tampak mulai tengah malam hingga jelang fajar menyingsing.
7. Tanggal 15 Oktober, Bulan berjumpa dengan Regulus atau alpha Leonis dan tampak terpisah 7 derajat di pagi hari sejak Bulan terbit pada pukul 01:56 WIB.
Kalau kamu ingin mengamat fenomena ini, kamu bisa memulainya dengan Bulan yang terbit pada pukul 01:56 WIB dan disusul Regulus pukul 02:28 WIB. Pengamatan bisa dilakukan sampai Matahari terbit.
8. Saat 18 Oktober, terdapat fenomena konjungsi Bulan sabit dengan Venus. Uniknya, ditambah konjungsi Jupiter dan Merkurius yang berpasangan di langit senja dengan jarak 1 derajat.
Nantinya, kamu bisa menikmati Bulan Sabit dan Venus, yang keduanya akan muncul berselang 3 menit. Bulan yang akan terbit lebih dahulu pada pukul 04:17 WIB. Lalu, ada konjungsi Jupiter dan Merkurius akan bersebelahan di langit senja. Keduanya bisa ditemukan di rasi Virgo, dengan -1,7 magnitudo untuk Jupiter dan -0,9 magnitudo untuk Merkurius.
9. Saat 20 Oktober, menjadi Bulan Baru dan jadi waktu yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Juga terdapat Oposisi Uranus sejak Matahari terbenam.
Ketika hal itu terjadi, Bulan akan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Bisa dibilang, Bulan dan Matahari nantinya akan tampak sepanjang hari. Kabar baik buat kamu yang ingin mengamat, kamu bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.
10. Ada lagi peristiwa hujan meteor pada 21 Oktober, yaitu terjadi puncak hujan Meteor Orionid dengan jumlah 25 meteor per jam yang melaju dengan kecepatan 66 km/detik.
Hujan meteor Orionid yang berasal dari sisa debu komet Halley. Sesuai namanya, hujan meteor Orionid akan datang dari rasi Orion yang akan terbit setelah pukul 21:00 WIB. Menariknya, karena Bulan sudah terbenam, kamu bisa memburu Orionid karena enggak ada cahaya Bulan yang menghalangi.
11. Pada 24 Oktober, Bulan sabit dan Saturnus akan berpasangan di langit malam setelah Matahari terbenam.
Setelah Matahari terbenam, Bulan sabit dan Saturnus berada cukup tinggi ketika Matahari terbenam. Bulan sabit muda hanya terpisah 3,7º dari planet cincin.
12. Kemudian, pada 25 Oktober, Bulan akan berada di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 405.154 km.
ketika Bulan mencapai di titik apogee, maka bulan akan terlihat lebih kecil dan redup. Fenomena ini umumnya kita kenal sebagai micro moon.
13. Menjelang Oktober berakhir, pada 27 Oktober akan terjadi konjungsi Jupiter. Konjungsi hanya terpisah satu derajat dari Matahari.
Nantinya, Jupiter akan berada pada posisi terdekatnya dengan Matahari dan posisi terjauh dari Bumi. Kalau kamu ingin melihat penampakan Jupiter pada 27 Oktober, maka planet gas raksasa ini akan terlihat kecil dan redup.
14. Terakhir, pada 28 Oktober. Akan muncul Bulan Perbani Awal. Kamu bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.
Bulan akan terbit sejak Matahari terbenam sampai tengah malam. menariknya, kamu bisa mengamat dan menikmati langit yang bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai dini hari.
***
Nah, itulah fenomena langit yang bisa kamu nikmati dan amati sepanjang bulan Oktober 2017. Karena banyaknya peristiwa konjungsi dan cerahnya Bima Sakti, cocok banget buat kamu yang ingin mengaplikasikan ilmu astrofotografi.
Selamat menikmati langit!
Sumber : langitselatan.com