Korona matahari, lapisan terluar dari atmosfer matahari, telah lama menjadi subjek penelitian dan perdebatan di kalangan ilmuwan. Salah satu misteri terbesar adalah mengapa suhu korona bisa mencapai lebih dari satu juta derajat Celsius, sementara permukaan matahari atau fotosfer hanya sekitar 5.500 derajat Celsius. Fenomena ini tampaknya bertentangan dengan intuisi kita, di mana kita biasanya menganggap bahwa objek yang lebih dekat dengan sumber panas akan memiliki suhu yang lebih tinggi.
Teori Pemanasan Gelombang
Salah satu teori yang paling terkenal untuk menjelaskan fenomena ini adalah teori pemanasan gelombang. Dalam teori ini, diyakini bahwa gelombang magnet dan suara yang dihasilkan oleh turbulensi di dalam matahari dapat dipancarkan ke korona. Ketika gelombang ini bergerak melalui atmosfer matahari, mereka mentransfer energi yang kemudian dipanaskan oleh korona. Gelombang ini berfungsi seperti gelombang laut yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain, memanaskan korona dalam prosesnya.
Pemanasan Nanoflare
Teori lainnya adalah pemanasan nanoflare, yang diperkenalkan oleh astrofisikawan terkenal, Eugene Parker. Menurut teori ini, korona dipanaskan oleh ledakan kecil atau flare yang terjadi di seluruh korona. Nanoflare ini mungkin tidak terlihat secara individu, tetapi efek kumulatifnya cukup untuk memanaskan korona ke suhu yang sangat tinggi. Teori ini memberikan penjelasan yang masuk akal tentang bagaimana energi dapat didistribusikan secara merata di seluruh korona.
Wawasan dari Parker Solar Probe
Baru-baru ini, misi Parker Solar Probe yang diluncurkan oleh NASA memberikan wawasan baru tentang fenomena ini. Pesawat luar angkasa ini, yang dirancang untuk mendekati matahari lebih dekat daripada sebelumnya, telah mengungkapkan bahwa medan magnet yang sangat kuat di sekitar korona mungkin memainkan peran utama dalam memanaskan lapisan ini. Medan magnet ini dapat mengubah arah partikel bermuatan dengan cepat, menghasilkan panas dalam proses tersebut. Data dari Parker Solar Probe memberikan bukti baru yang mendukung teori pemanasan magnetik ini.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme di balik pemanasan korona. Namun, data dari Parker Solar Probe dan observatorium matahari lainnya seperti Solar Dynamics Observatory (SDO) memberikan harapan bahwa kita mungkin akan segera memecahkan misteri ini. Dengan memahami lebih jauh tentang korona matahari, kita tidak hanya memecahkan misteri matahari kita sendiri, tetapi juga membuka pintu untuk memahami bintang-bintang lainnya di alam semesta. Penelitian ini penting untuk memperkuat pengetahuan kita tentang bagaimana bintang bekerja dan bagaimana mereka mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.